Bisnis Model Canva

 Bisnis Model Canva (BMC)


Pernahkah Anda bertanya-tanya kenapa beberapa bisnis bisa sukses dengan cepat, sementara yang lain gagal meski produknya bagus? Rahasianya seringkali bukan hanya di ide, tapi di cara bisnis itu dijalankan. Salah satu alat yang membantu pengusaha memahami dan menyusun bisnis dengan efektif adalah Business Model Canvas (BMC).

Apa Itu Business Model Canvas? 

Saat ini sudah ada banyak perusahaan besar yang menggunakan strategi MBC, seperti Toyota, Honda, Amazon, dan sebagainya. BMC sendiri merupakan adalah tools dalam strategi manajemen yang bertujuan agar bisa menerjemahkan konsumen, konsep, infrastruktur hingga keuangan perusahaan ke dalam bentuk elemen visual. 

Secara singkat, BMC adalah kerangka manajemen dari sebuah bisnis yang dirancang untuk menentukan bagaimana strategi bisnis yang akan dijalankan. Sesuai dengan namanya, BMC dibuat dalam bentuk gambar ide, sehingga pemahaman orang-orang akan sama, baik itu tentang konsumen mereka, cara kerja perusahaan, biaya dan lain sebagainya. 

MBC diciptakan oleh seorang entrepreneur asal Swiss yang bernama Alexander Osterwalder pada tahun 2005. Dengan bentuk kerangka sederhana ini, anda dimudahkan untuk melihat gambaran terkait ide bisnis serta bagaimana realisasinya dengan lebih cepat. Selain itu, BMC akan juga bisa membuat anda untuk lebih cepat dalam mengambil keputusan apakah ide bisnis menguntungkan atau tidak dan perlu dilanjutkan atau tidak.

Mengapa Business Model Canvas Penting? 

Business Model Canvas dapat membantu merancang dan menyempurnakan model bisnis dengan lebih terstruktur. Selain itu, BMC juga mempermudah proses diskusi antar tim karena menyediakan visualisasi yang sederhana namun komprehensif. Dengan memahami dan menerapkan BMC, kamu dapat dengan cepat mengidentifikasi aspek mana dari bisnis yang perlu diperbaiki atau dioptimalkan. 

BMC adalah alat yang sangat berguna untuk mengelola dan mengembangkan bisnis secara lebih efektif. Dengan memahami setiap elemen dalam kanvas ini, kamu bisa merumuskan strategi yang lebih baik dan memastikan kelangsungan serta pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang.

Segmen Pasar dan Proposisi Nilai : Pondasi Bisnis 

Proposisi nilai bisa membantu perusahaan untuk mengenal lebih jauh tentang produk atau jasa yang akan didirikan atau dikembangkan yang kemudian akan dihubungkan dengan keinginan pasar sehingga bisa memenuhi kebutuhan sekaligus keinginan para konsumen. 

Hal ini tentu bisa menjadi pondasi bisnis agar bisa berkembang secara cepat. Setiap produk yang hendak dikeluarkan harus tervalidasi dan fokus untuk bisa memenuhi permintaan konsumen. Agar tujuan ini bisa terwujud, maka para pelaku bisnis harus bisa memanfaatkan proposisi nilai sehingga apa yang diinginkan konsumen nantinya bisa diketahui dan terpetak. 

Untuk menentukan sistem pada perusahaan, dalam proposisi nilai ini melibatkan 9 elemen yang saling berhubungan. Berikut adalah pembahasan selengkapnya dari masing-masing elemen tersebut.
  1. Customer Segments Elemen pertama ini menjelaskan tentang pengguna mana yang menjadi target perusahaan. Target konsumen sendiri juga terbagi menjadi beberapa segmen, mulai dari usia, gender hingga tingkat konsumerismenya. 
  2. Value Proposition Value proposition menjelaskan tentang produk atau layanan yang diberikan oleh perusahaan serta apa saja nilai lebih yang ditawarkan kepada pelanggan. Ini merupakan elemen dasar untuk menarik sekaligus mempertahankan pelanggan. 
  3. Channel Dalam BMC merupakan sarana untuk berinteraksi antara perusahaan dengan pelanggan. Baik itu untuk melakukan promosi, membeli produk hingga layanan menjawab keluhan. 
  4. Customer Relationship Elemen ini dapat membantu perusahaan dalam menentukan strategi apa yang pas untuk berinteraksi dengan pelanggan 
  5. Revenue Streams Revenue Streams menjelaskan tentang bagaimana perusahaan mendapatkan sumber pendapatan dari sebuah produk maupun layanan yang diberikan. 
  6. Key Activities Elemen ini menjelaskan tentang semua aktivitas segala aktivitas yang berhubungan dengan produktivitas bisnis dengan suatu produk, yang aktivitas utamanya adalah menghasilkan value proposition sehingga key activities bisa berjalan. 
  7. Key Resource Elemen dalam BMC ini berisi tentang daftar sumber daya yang harus direncanakan dan direalisasikan oleh perusahaan agar mendapat value proposition. 
  8. Key Partnership Elemen ini menjelaskan tentang daftar sumber daya dari luar agar model bisnis yang dijalankan  bisa berjalan dan berfungsi dengan baik. 
  9. Cost Structure Elemen ini menjelaskan tentang skema keuangan yang mendanai operasional perusahaan. Mulai dari berapa pembiayaan per hari? Biaya sumber daya yang digunakan hingga biaya pemasaran.

Cara Menggunakan Business Model Canvas 

Selain mempertimbangkan kesembilan elemen penting dalam BMC, penting juga bagi anda untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan BMC yang baik untuk membangun bisnis sehingga bisa mendapatkan hasil yang diinginkan. 
  1. Analisa Kompetitor_Melakukan analisa pada kompetitor untuk melihat sisi keberhasilan serta kegagalan dari kompetitor bisa membantu anda dalam membuat langkah terbaik untuk bisnis ke depannya. 
  2. Mengurutkan Elemen_Urutkan sembilan elemen yang telah disebutkan di atas secara sistematis agar bisa tahu mana yang lebih penting untuk dijalankan terlebih dahulu. 
  3. Hubungkan Setiap Elemen Menghubungkan setiap elemen juga bisa membantu anda dalam menyusun strategi yang tepat, sebab setiap elemen tersebut saling berhubungan dan saling mendukung. 
  4. Fokus Kondisi Sekarang_Menyiapkan strategi yang akan dijalankan di masa depan memang penting, namun jangan abai dengan kondisi yang sedang berlangsung pada saat ini. Karena setiap saat kondis bisa saja berubah-ubah. 
  5. Lakukan Review_Pastikan semua elemen berhubungan dan lakukan pengecekan ulang agar terhindar dari kesalahan. 

Business model canvas memang sangat membantu para pelaku usaha, baik itu yang masih pemula maupun yang sudah berpengalaman. Dengan penerapan yang benar, maka perusahaan yang anda dirikan bisa berkembang dan bertahan ditengah persaingan kompetitor yang ketat.

Keuntungan Menggunakan Business Model Canvas (BMC) 

  • Hemat Waktu & Ringkas Daripada menulis rencana bisnis yang panjang, BMC cukup menyoroti poin-poin penting. Setiap blok membantu ide-ide Anda tersusun rapi dalam satu halaman. 
  • Kurangi Risiko Kesalahan BMC menjadi panduan saat mengeksekusi bisnis. Dengan begitu, langkah yang diambil lebih terarah dan kemungkinan kesalahan bisa diminimalkan. 
  • Bantu Fokus Pada Hal Penting BMC memberi gambaran keseluruhan bisnis, sehingga Anda bisa melihat kekuatan dan kelemahan dengan jelas, serta fokus pada strategi yang benar-benar berdampak.


BMC Ide Bisnis (Kerupuk Pisang Gula Aren)


Posting Komentar

0 Komentar